CANCER COLON
1. Definisi
Kanker colon
adalah suatu kanker yang yang berada di colon.
Kanker colon
adalah penyebab kedua kematian di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru (
ACS 1998 )
Penyakit ini
termasuk penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering tidak diketahui
sampai tingkat yang lebih parah.Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk
mengubah kanker Colon.
2.
Patofisiologi
Perubahan
Patologi
Tumor
terjadi ditempat yang berada dalam colon mengikuti kira-kira pada bagian
( Sthrock 1991 a ) :
- 26 % pada caecum dan ascending colon
- 10 % pada transfersum colon
- 15 % pada desending colon
- 20 % pada sigmoid colon
- 30 % pada rectum
Gambar
dibawah ini menggambarkan terjadinya kanker pada sigmoid dan colon kanan dan
mengurangi timbulnya penyakit pada rektum dalam waktu 30 tahun ( Sthrock ).
Karsinoma
Colon sebagian besar menghasilkan adenomatus polip. Biasanya tumor ini tumbuh
tidak terditeksi sampai gejala-gejala muncul secara berlahan dan tampak
membahayakan.Penyakit ini menyebar dalam beberapa metode.Tumor mungkin menyebar
dalam tempat tertentu pada lapisan dalam di perut,mencapai serosa dan
mesenterik fat.Kemudian tumor mulai melekat pada organ yang ada
disekitarnya,kemudian meluas kedalam lumen pada usus besar atau menyebar ke
limpa atau pada sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi ini langsung masuk dari
tumor utama melewati pembuluh darah pada usus besar melalui limpa,setelah sel
tumor masuk pada sistem sirkulasi,biasanya sel bergerak menuju liver. Tempat
yang kedua adalah tempat yang jauh kemudian metastase ke paru-paru. Tempat
metastase yang lain termasuk :
-
Kelenjar Adrenalin
-
Ginjal
-
Kulit
-
Tulang
-
Otak
Penambahan
untuk infeksi secara langsung dan menyebar melalui limpa dan sistem
sirkulasi,tumor colon juga dapat menyebar pada bagian peritonial sebelum
pembedahan tumor belum dilakukan. Penyebaran terjadi ketika tumor dihilangkan
dan sel kanker dari tumor pecah menuju ke rongga peritonial.
3.
Komplikasi
Komplikasi
terjadi sehubungan dengan bertambahnya pertumbuhan pada lokasi tumor atau
melelui penyebaran metastase yang termasuk :
-
Perforasi usus besar yang disebabkan peritonitis
-
Pembentukan abses
-
Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina
Biasanya
tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan pendarahan.Tumor
tumbuh kedalam usus besar dan secara berangsur-angsur membantu usus besar dan
pada akirnya tidak bisa sama sekali. Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin
menekan pada organ yang berada disekitanya ( Uterus, urinary bladder,dan ureter
) dan penyebab gejala-gejala tersebut tertutupi oleh kanker.
Etiologi
Penyebab
dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu peredaran
pada usus besar (Aliran depan feces) yang meliputi faktor kausatif. Petunjuk
pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society, The National
Cancer Institute, dan organisasi kanker lainnya.
Makanan-makanan
yang pasti di jurigai mengandung zat-zat kimia yang menyebabkan kanker pada
usus besar ( Tabel 56-1 ). Makanan tersebut juga mengurangi waktu peredaran
pada perut,yang mempercepat usus besar menyebabkan terjadinya kanker. Makanan
yang tinggi lemak terutama lemak hewan dari daging merah,menyebabkan sekresi
asam dan bakteri anaerob, menyebabkan timbulnya kanker didalam usus besar.
Daging yang di goreng dan di panggang juga dapat berisi zat-zat kimia yang
menyebabkan kanker. Diet dengan karbohidrat murni yang mengandung serat dalam
jumlah yang banyak dapat mengurangi waktu peredaran dalam usus besar. Beberapa
kelompok menyarankan diet yang mengadung sedikit lemak hewan dan tinggi sayuran
dan buah-buahan ( e.g Mormons,seventh Day Adventists ).
Makanan yang
harus dihindari :
-
Daging merah
-
Lemak hewan
-
Makanan berlemak
-
Daging dan ikan goreng atau panggang
-
Karbohidrat yang disaring(example:sari yang disaring)
Makanan yang
harus dikonsumsi:
-
Buah-buahan dan sayur-sayuran khususnya Craciferous Vegetables dari golongan
kubis ( seperti brokoli,brussels sprouts )
-
Butir padi yang utuh
-
Cairan yang cukup terutama air
Karena
sebagian besar tumor Colon menghasilkan adenoma,faktor utama yang membahayakan
terhadap kanker Colon menyebabkan adenoma. Ada tiga type adenoma Colon :
tubular,villous dan tubulo villous ( akan di bahas pada polips ).Meskipun
hampir besar kanker Colon berasal dari adenoma,hanya 5% dari semua adenoma
Colon menjadi manigna,villous adenoma mempunyai potensial tinggi untuk menjadi
manigna.
Faktor yang
menyebabkan adanya adenoma benigna atau manigna tumor tidak diketahui poliposis
yang bergerombol bersifat herediter yang tersebar pada gen autosom dominan. Ini
di karakteristikkan pada permulaan adematus polip pada colon dan rektum.Resiko
dari kanker pada tempat femiliar poliposis mendekati 100 % dari orang yang
berusia 20 – 30 tahun.
Orang-orang
yang telah mempunyai ucerative colitis atau penyakit Crohn’s juga mempunyai
resiko terhadap kanker Colon. Penambahan resiko pada permulaan usia muda
dan tingkat yang lebih tinggi terhadap keterlibatan colon. Resiko dari
kanker Colon akan menjadi 2/3 kali lebih besar jika anggota keluarga menderita
penyakit tersebut
Kejadian.
Kira-kira
152.000 orang di amerika serikat terdiagnosa kanker Colon pada tahun 1992 dan
57.000 orang meninggal karena kanker ini pada tahun yang sama (ACS 1993).
Sebagian besar klien pada kanker Colon mempunyai frekuensi yang sama antara
laki-laki dan perempuan. Kanker pada colon kanan biasanya terjadi pada wanita
dan Ca pada rektum biasanya terjadi pada laki-laki.
- Alternatif Transcultural.
Kejadian Ca
Colon pada USA tampaknya mengalami kemunduran dari seluruh bangsa-bangsa lain
kecuali pada laki-laki afrika dan amerika.Kejadian yang lebih besar terjadi
terhadap kanker ini terjadi di daerah industri bagian barat dansebagian jepang
firlandia dan afrika ini adalah pemikiran yang berhubungan dengan diet. Daerah
yang penduduknya mengalami kejadian yang rendah terhadap Ca colon mempunyai
diet tinggi terhadap buah-buahan,sayuran,ikan dan sebagian kecil daging.
COLABORATIF MANAGEMENT
PENGKAJIAN
1.Sejarah
Sejarah Ca
pada klien diperoleh perawat berdasarkan usia dan jenis kelamin,sejarah diet
dan keadaan dari letak geografi diet. Sebagian besar resiko yang menjadi
pertanyaan perawat :
- Sejarah dari keluarga terhadap Ca Colon
- Radang usus besar
- Penyakit Crohn’s
- Familial poliposis
- Adenoma
Perawat
bertanya tentang perubahan kebiasaan pada usus besar seperti diare dengan atau
tanpa darah pada feces klien mungkin merasa perutnya terasa penuh ,nyeri atau
berat badan turun tetapi biasanya hal tersebut terlambat ditemukan .
2.
Pemeriksaan fisik.
Tanda-tanda
Ca Colon tergantung pada letak tumor.Tanda-tanda yang biasanya terjadi
adalah :
-
Perdarahan pada rektal
-
Anemia
-
Perubahan feces
Kemungkinan
darah ditunjukan sangat kecil atau lebih hidup seperti mahoni atau bright-red
stooks.Darah kotor biasanya tidak ditemukan tumor pada sebelah kanan kolon
tetapi biasanya (tetapi bisa tidak banyak) tumor disebelah kiri kolon dan
rektum.
Hal pertama
yang ditunjukkan oleh Ca Colon adalah :
- teraba massa
- pembuntuan kolon sebagian atau seluruhnya
- perforasi pada karakteristik kolon dengan distensi abdominal dan nyeri
Ini
ditemukan pada indikasi penyakit Cachexia.
3.
Pemeriksaan psikososial.
Orang-orang
sering terlambat untuk mencoba perawatan kesehatan karena khawatir dengan
diagnosa kanker. Kanker biasanya berhubungan dengan kematian dan
kesakitan. Banyak orang tidak sadar dengan kemajuan pengobatan dan peningkatan
angka kelangsungan hidup. Deteksi dini adalah cara untuk mengontrol Ca Colon dan
keterlambatan dalam mencoba perawatan kesehatan dapat mengurangi kesempatan
untuk bertahan hidup dan menguatkan kekhawatiran klien dan keluarga klien.
Orang-oarang
yang hidup dalam gaya hidup sehat dan mengikuti oedoman kesehatan mungkin
merasa takut bila melihat pengobatan klinik, klien ini mungkin merasa
kehilangan kontrol, tidak berdaya dan shock. Proses diagnosa secara umum meluas
dan dapat menyebabkan kebosanan dan menumbuhkan kegelisahan pada pasien dan
keluarga pasien. Perawat membolehkan klien untuk bertanya dan mengungkapkan
perasaanya selama proses ini.
4.
Pemeriksaan laboratorium
Nilai
hemaglobin dan Hematocrit biasanya turun dengan indikasi anemia. Hasil tes
Gualac positif untuk accult blood pada feces memperkuat perdarahan pada GI
Tract. Pasien harus menghindari daging, makanan yang mengandung peroksidase
(Tanaman lobak dan Gula bit) aspirin dan vitamin C untuk 48 jam sebelum
diberikan feces spesimen. Perawat dapat menilai apakah klien pada menggumakan
obat Non steroidal anti peradangan (ibu profen) Kortikosteroid atau
salicylates. Kemudian perawat dapat konsul ke tim medis tentang gambaran
pengobatan lain.
Makanan-makanan
dan obat-obatan tersebut menyebabkan perdarahan. Bila sebenarnya tidak ada
perdarahan dan petunjuk untuk kesalahan hasil yang positif.
Dua contoh
sampel feses yang terpisah dites selama 3 hari berturut-turut, hasil yang
negatif sama sekali tidak menyampingkan kemungkinan terhadap Ca Colon.
Carsinoma embrionik antigen (CEA) mungkin dihubungkan dengan Ca Colon,
bagaimanapun ini juga tidak spesifik dengan penyakit dan mungkin berhubungan
dengan jinak atau ganasnya penyakit. CEA sering menggunakan monitor untuk
pengobatan yang efektif dan mengidentifikasi kekambuhan penyakit.
5.
Pemeriksaan radiografi
Pemeriksaan
dengan enema barium mungkin dapat memperjelas keadaan tumor dan
mengidentifikasikan letaknya. Tes ini mungkin menggambarkan adanya kebuntuan
pada isi perut, dimana terjadi pengurangan ukuran tumor pada lumen. Luka yang
kecil kemungkinan tidak teridentifikasi dengan tes ini. Enema barium secara
umum dilakukan setelah sigmoidoscopy dan colonoscopy.
Computer
Tomografi (CT) membantu memperjelas adanya massa dan luas dari penyakit. Chest
X-ray dan liver scan mungkin dapat menemukan tempat yang jauh yang sudah
metastasis.
.
6.
Pemeriksaan Diagnosa lainnya.
Tim medis
biasanya melakukan sigmoidoscopy dan colonoscopy untuk mengidentifikasi tumor.
Biopsi massa dapat juga dilakukan dalam prosedur tersebut.
ANALISIS
1. Diagnosa
keperawatan utama
Pasien
dengan tipe Ca Colon mempunyai diagnosa keperawatan seperti dibawah ini:
- Resiko tinggi terhadap luka s.d efek dari tumor dan kemungkinan metastase.
- Ketidakefektifan koping individu s.d gangguan konsep diri.
2. Diagnosa
keperawatan tambahan
- Nyeri s.d obstruksi tumor pada usus besar dengan kemungkinan menekan organ yang lainnya.
- Gangguan pemeliharaan kesehatan s.d kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, program diagnosa dan rencana pengobatan.
- Ketidakefektifan koping keluarga : Kompromi s.d gangguan pada peran, perubahan gaya hidup dan ketakutan pasien terhadap kematian.
- Gangguan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh s.d program diagnosa.
- Ketakutan proses penyakit
- Ketidakberdayaan s.d penyakit yang mengancam kehidupan dan pengobatannya.
- Gangguan pola sexual s.d gangguan konsep diri.
PERENCANAAN
DAN IMPLEMENTASI
RESIKO
TINGGI TERHADAP LUKA
Perencanaan
: Tujuan Klien. Tujuan untuk klien adalah :
- Pengalaman pengobatan atau memperpanjang kelangsungan hidup.
- Pengalaman untuk meningkatkan kualitas hidup.
- Tidak ada pengalaman tentang komplikasi kanker termasuk metastase.
Intervensi :
Pembedahan
biasanya pengobatan untuk tumor di kolon atau rektal.Tetapi radiasi dan
kemoterapi mungkin juga digunakan untuk membantu pembedahan, untuk mengontrol
dan mencegah kekambuhan kanker.
Pelaksanaan
tanpa pembedahan.
Tim medis
dapat menilai kanker tiap pasien untuk menentukan rencana pengobatan yang
baik dengan mempertimbangkan usia, komplikasi penyakit dan kualitas.
Terapi
radiasi
Persiapan
penggunaan radiasi dapat diberikan pada pasien yang menderita Ca kolorektal yang
besar, walaupun ini tidak dilaksanakan secara rutin. Terapi ini dapat
menyebabkan kesempatan yang lebih banyak dari tumor tertentu, yang mana terjadi
fasilitas reseksi tumor selama pembedahan.
Radiasi
dapat digunakan post operatif sampai batas penyebaran metastase. Sebagai ukuran
nyeri, terapi radiasi menurunkan nyeri, perdarahan, obstruksi usus besar atau
metastase ke paru-paru dalam perkembangan penyakit.
Perawat
menerangkan prosedur terapi radiasi pada klien dan keluarga dan memperlihatkan
efek samping (contohnya diare dan kelelahan). Perawat melaksanakan tindakan
untuk menurunkan efek samping dari terapi .
Kemoterapi
Obat non
sitotoksik memajukan pengobatan terhadap Ca kolorektal kecuali batas tumor pada
anal kanal. Bagaimanapun juga 5 fluorouracil (5-FU,Adrucil) dan levamisole
(ergamisol) telah direkomendasikan terhadap standar terapi untuk stadium
khusus pada penyakit (contoh stadium III) untuk mempertahankan hidup.
Kemoterapi juga digunakan sesudah pembedahan untuk mengontrol gejala-gejala
metastase dan mengurangi penyebaran metastase. Kemoterapi intrahepatik arterial
sering digunakan 5 FU yang digunakan pada klien dengan metastasis liver.
Manajemen
pembedahan
Reseksi
kolon dengan atau tanpa kolostomi dan reseksi perineal abdomen adalah prosedur
umum pembedahan terhadap Ca kolorektal.
Reseksi
kolon
Tipe khusus
terhadap reseksi dan keputusan untuk membuat kolostomi sementara atau permanen
tergantung pada :
-
Lokasi dan ukuran tumor
-
Tingkat komplikasi (contoh obstruksi atau perforasi)
-
Kondisi klien
Reseksi
kolon melibatkan pemotongan pada bagian kolon dengan tumor dan meninggalkan
batas area dengan bersih.
Perawatan
Pre operatif
Perawat
membantu klien untuk menyiapkan reseksi kolon dengan mempertegas keterangan
dari dokter terhadap prosedur rencana pembedahan. Klien menanyakan kepastian
tentang kemungkinan perubahan yang terjadi pada anatomi dan fisiologi setelah
pembedahan sebelum evaluasi pembedahan tumor dan kolon, dokter mungkin tidak
dapat menentukan apakah kolostomo diperlukan sementara atau permanen. Jika ini
sebuah penyakit dokter memberikan pertolongan pada klien tentang kemungkinan
kolostomi. Ketika dokter memastikan kolostomi akan diperlukan, klien bertanya
tentang kolostomi sebelum pembedahan. Jika kolostomi pasti direncanakan,
perawat mengkonsulkan terapi enterostomal untuk menasehati penempatan ostomi
yang optimal dan mengintruksikan kepada klien tentang fungsi umum ostomi dan
rasionalnya. Terapi enterostomal adalah perawat yang recatat mempunyai latihan
spesialisasi yang lengkap dan disahkan dalam perwatan ostomi.
Tidak
berfungsinya alat sexual adalah suatu masalah yang potensial untuk laki-laki
dan wanita yang mengalami Ca bedah rektal.Pembicaraan dokter ini tentang resiko
terhadap klien,dan yang mendukung klien dalam usaha ini.Perawat mempersiapkan
klien untuk bedah abdomen dengan anestesi umum.
Jika usus
tidak obstruktif atau perforasi,rencananya adalah bedah elektif. Klien menerima
dengan sungguh-sungguh pembersihan dari usus, atau “persiapan pembersihan
usus”, untuk meminimalkan pertumbuhan bakteri dan mencegah terjadinya
komplikasi, untuk persiapan pembersihan usus klien mengintruksikan untuk
menentukan diet mereka untuk membersikan cairan cairan 1-2 hari sebelum
pembedahan. Pembersihan mekanik akan sempurna dengan pencuci perut dan
pemasukan cairan ke dalam poros usus atau dengan melavement seluruh isi perut.
Untuk melavement seluruh isi perut, kuantitas besar makanan klien pada sodium
sulfat dan poliyethilene glycol solution. Solusi yang melebihi kapasitas
absobsi pada usus kecil dan colon bersih dari feces. Untuk mengurangi bahaya
infeksi, para ilmuwan memberikan antibiotik oral atau intravena untuk di
berikan pada hari sebelum pembedahan
Prosedur
Operatif
Ahli bedah
membuat insisi dalam perut dan memeriksa rongga abdomen untuk menentukan letak
reseksi dari tumor tersebut. Bagian dari colon dengan tumor adalah
menghilangkan dan terkhir membuka dua pada usus yang di irigasi sebelum
hubungannya dengan colon. Jika hubungan ini tidak dapat dijalankan karena
lokasi pada tumor atau kondisi pada usus.(Contoh inflamasi) ,kolostomi
meningkat. Ahli bedah membuat colostomi dengan membuat pembukaan dalam lubang.
Pada kolon ( Lubang kolostomi) atau dengan membagi kolon dan terakir membawa
keluar satu (Akhir terminal kolostomi ), sisa setoma adalah sisa lubang
menjahit luka untuk kulit pada abdomen. Kolostomi mungkin dapat meningkat pada
kolon ascending,transversum,descending atau kolon sikmoit
Prosedur
Hartman sering kali di lakukan ketika kolostomi sementara yang menghendaki
untuk istirahat dan beberapa bagian usus. Kolon proksimal di gunakan untuk
membuat kolostomi. Ahli bedah menjahit ujung distal dari kolon dan tempat dalam
rongga abdomen atau eksterior pada mucus fitula.
Perawatan
post operatif
Klien yang
mempunyai kerusakan kolon tanpa menerima perawatan kolostomi sejenis, untuk
klien yang menderita sedikit bedah abdomen.
Pasien yang
mempunyai kolostomi dapat kembali dari pembedahan dengan sebuah sistem kantung
ostomi pada tempatnya. Bila tidak ada sistem kantung pada tempatnya, Perawat
meletakkan pembalut petrolatum tipis pada seluruh setoma untuk menjaganya untuk
tetap lembab. Kemudian, stoma ditutup dengan pembalut steril yang kering.
Perpaduan dengan terapi enterostomal (ET), perawat meletakkan sistem kantung sesegera
mungkin. Sistem kantung kolostomi membuat lebih nyaman dan pengumpulan feces
lebih bisa di terima dari pada dengan pembalutan.
Perawat
mengobserfasi untuk :
-
Nekrosis jaringan
-
Perdarahan yang tidak biasa
-
Warna pucat, yang mengindikasikan kurang sirkulasi
Stoma yang
sehat berwarna merah muda-kemerahan-dan lembab. Sejumlah kecil perdarahan pada
stoma adalah biasa tetapi perdarahan lain dilaporkan pada dokter bedah. Perawat
juga secara berfrekuensi memeriksa sistem katung untuk mengetahui kondisinya
tetap baik dan tanda-tand kebocoran.
Colostomi
harus mulai berfungsi 2 – 4 hari setelah operasi. Ketika colostomi mulai
berfungsi , kantung perlu dikosongkan secara berfrekuensi untuk menghilangkan
gas yang terkumpul. Kantung harus di kosongkan bila sudah 1/3 –1/2 nya sudah
penuh feces. Feces berbentuk cair sesudah operasi, tetapi menjadi lebih padat,
tergantung pada di mana stoma diletakkan pada kolon. Sebagai contoh feces dari
kolostomi dalam kolon bagaian atas yang naik adalah cair, feces di kolostomi
dalam kolon melintang berbentuk pasta (mirip dengan feces seperti biasanya yang
dikeluarkan dari rektum).
Aspek
penting yang lain dari kolostomi adalah perawatan kulit. Barier pelindung di
letakkan pada kulit sebelum kantung di pasang. Perawat mengamati kulit di
sekitar stoma, untuk kulit kemerahan atau kerusakan kulit dan memberitahukan
pada dkter atau ahli terapi atau fisik bila terjadi iritasi kulit.
Pemindahan
Abdominal – Perineal
Bila ada
tumor rektal, struktur pendukung rektum dan rektal dapat perlu di pindahkan.
Pemindahan abdominal perineal biasanya membutuhkan kolostomi yang permanen
untuk evaluasi. Bagaimanapun dengan improfisasi pada teknik pembedahan, banyak
pasien dapat menjalani pemindahan kolon dengan spincter rektal dibiarkan utuh.
Dengan demikian kebutuhan kolostomi dapat di hindari.
Perawatan
pra operasi
Perawatan
pra operasi untuk pasien yang menjalani pemindahan A/P sama dengan yang
diberikan pada pasien yang menjalani pemindahan kolon (lihat bagian awal).
Prosedur
Operasi
Dokter bedah
membuka kolon sigmoit, kolon rekto sigmoid, rektum dan anus melalui kombinasi
irisan pada abdominal dan perineal. Di buat akiran yang permanen dari kolostomi
sigmoid.
Perawatan
pasca operasi
Perawatan
pasca operasi setelah pemindahan A/P adalah sama dengan perawatan yang
diberikan setelah pemindahan kolon dengan pembuatan kolostomi sigmoid. Perawat
bekerja sama dengan dokter ET untuk menyediakan perawatan kolostomi dan pasien
serta pendidikan untuk keluarga.
Ada 3 metode
dalam pembedahan untuk menutup luka :
- Luka dibiarkan terbuka, kasa diletakkan pada luka, dibiarkan pada tempatnya selama 2-5 hari. Bila ahli bedah melakukan pendekatan ini, irigasi luka dan kasa absorben digunakam sampai tahap penyembuhan.
- Luka dapat sebagian saja ditutup karena penggunaan jahitan luka atau bedah penrose yang diletakkan untuk pengeringan cairan yang terkumpul didalam luka.
- Luka dapat ditutup seluruhnya , kateter diletakkan melalui luka sayatan sepanjang sisi luka perineal dan dibiarkan selama 4-6 hari. Satu kateter digunakan untuk irigasi luka dengan salin isotoni yang steril dan kateter yang lain dihubungkan pada pengisapan yang bawah.
Pengeringan
dari luka parineal dan rongga perut adalah penting karena kemungkinan infeksi
dan pembentukan abses. Pengeringan copius serosa nguineous dari luka perineal
adalah diharapkan penyembuhan luka perineal dapat memerlukan 6-8 bulan. Luka
dapat menjadi sumber rasa tidak nyaman pada irisan abdominal dan ostomi. Dan
perlu perawatan yang lebih baik dan intensif. Pasien dapat dihantui rasa sakit
pada rektal karena inerfasi simpatik untuk kontrol rektal tidak diganggu. Sakit
dan rasa gatal kadang-kadang bisa terjadi srtelah penyembuhan. Tidak ada
penjelasan secara fisiologis untuk rasa ini. Intervensi dapat termasuk pengobatan
anti puritis seperti bezocain dan sitz baths. Perawat :
- Menjelaskan fisiologi dari sensasi perineal pada pasien
- Secara berkelanjutan menilai tanda infeksi, nanah atau komplikasi lainnya.
- Metode pelaksanaan menbentuk pengeringan luka dan kenyamanan
PENANGGULANGAN
SECARA INDIVIDUAL YANG TAK EFEKTIF
Rencana:
Tujuan pasien
Tujuannya
adalah bahwa pasien akan mengidentifikasi, mengembangkan dan menggunakan metode
penanggulangan yang efektif dalam persetujuan dengan meluhat perubahan dan
takut kehilangan pengalaman.
INTERVENSI
Pasien dan
keluarganya dihadapkan dengan isu atau rumor penyakit kanker kemungkinan
kehilangan fungsi tubuh dan perubahan fungsi tubuh.
Perawat
mengamati dan mengidentifikasi :
- Metode baru penanggulangan pasien dan keluarganya
- Sumber dukungan atau semangat yang efektif digunakan pada saat setelah krsisis
PERENCANAAN
PERAWATAN
* Persiapan
perawatan rumah
Perawat
menilai semua pasien mempunyai kemampuan melakukan perawatan insisi dan
aktifitas hidup sehari-hari (ADL) dalam batas-batas tertentu.
Untuk pasien
yang menjalani kolostomi, perawat menimbang situasi rumah untuk membantu pasien
dalam pengaturan perawatan. Jadi ostomi akan berfungsi secara tepat, pasien dan
keluarga harus menjaga persediaan ostomi di daerah (kamar mandi lebih disukai)
dimana temperatur tidak panas juga tidak dungin (rintangan kulit dapat menjadi
keras atau meleleh dalam temperataur ekstrim).
Tidah ada
perubahan yang di butuhkan dalam akomodasi tidur. Beberapa pasien pindah ke
ruangan tersendiri atau ke tempat tidur kembar. Ini dapat menuntun jarak fisik
dan emosionil dari suami atau istri dan yang penting lainnya. Penutup karet
pada awalnya dapat di tempatkan di atas kasur tempat tidur jika pasien merasa
gelisah tentang sistem kantung.
* Pengajaran
kesehatan
Pasien yang
menjalani reseksi kolon tanpa kolostomi menerima instruksi untuk kebutuhan
spesifik di berokan sama pada pasien yang menjalani bedah abdomen. Di samping
informasi ini, perawat mengajar semua pasien dengan reseksi kolon untuk melihat
dan manifestasi laporan klinik untuk opstruksi usus dan perforasi.
Rehabilitasi
sesudah bedah ostomi mengharuskan pasien dan keluarga belajar prinsip perawatan
kolostomi dan kemampuan psikomotor untuk memudahkan perawatan ini. Memberikan
informasi adalah penting, tetapi perawat juga harus memberikan kesempatan yang
cukup kepada pasien untuk belajar kemampuan psikomotor yang terlibat dalam
perawatan ostomi sebelum pelaksanaan. Waktu latihan yang cukup direncanakan
untuk pasien dan keluarga atau yang penting lainnya. Sehingga mereka dapat
mengurus, memasang dan menggunakan semua perawatan ostomi. Perawat mengajar
pasien dan keluarga :
-
Tentang stoma
-
Pengunaan, perawatan dan pelaksanaan sistem kantung
-
Pelindung kulit
-
Kontrol diet atau makanan
-
Kontrol gas dan bau
-
Potensial masalah dan solusi
-
Tips bagaimana melanjutkan aktifitas normal, termasuk bekerja, perjalanan dan
hubungan seksual.
Pasien
dengan kolostomi sigmoit mungkin beruntung dari irigasi kolostomi untuk
mengantur eliminasi. Perawat mendiskusikan teknik ini dengan pasien dan
keluarga untuk menentukan itu dikerjakan dan dirasakan berharga. Jika metode
ini di pilih, perawat mengajar pasien dan keluaraga bagaimana melakukan irigasi
kolostomi. Berbagai macam alat ajar dapat di gunakan. Instruksi tertulis
menolong sebab clien dapat mengambil contoh ini sebagai acuan untuk waktu yang
akan datang. Reposisin sangat diperlukan dalam mengajarkan pada pasien tentang
kemampuan ini. Kegelisahan, ketakutan, rasa tidak nyaman dan semua bentuk
tekanan mengubah pasien dan kemampuan keluarga pasien untuk belajar dan
mengumpulkan informasi.
Dalam rangka
menginstruksikan pada pasien tentang manifestasi klinis dari gangguan
penyumbatan dengan dibuatnya lubang. Perawat juga menyarankan pada pasien
dengan kolostomi untuk melaporkan adanya demam ataupun adanya serangan sakit
yang timbul mendadak atau pun rasa berdenyut/ bergelombang pada sekitar stoma.
Persiapan
Psikososial
Diagnosa
kanker dapat menghentikan emosional klien dan keluarga atau orang penting
lainnya, tetapi pengobatan di sambut sebab itu memberikan harapan dalam
mengontrol penyakit. Perawat memeriksa reaksi sakit pasien dan persepsi dari
interfensi yang di rencanakan.
Reaksi
pasien terhadap pembedahan ostomi,yang mana mungkin termasuk pengrusakan dan
melibatkan :
-
Perasaan sakit hati terhadap yang lain
-
Perasaan kotor, dengan penurunan nilai rasa
-
Takut sebagai penolakan
Perawat
mengijinkan pasien untuk mengungkapkan dengan kata-kata perasaannya. Dengan
mengajarkan pasien bagaimana fisiknya mengatur ostomi, perawat membantu pasien
dalam memperbaiki harga diri dan meningkatkan body image, yang mana memiliki
peranan penting dalam hubungan yang kokoh dengan yang lain. Pemasukan keluarga
dan orang lain yang penting dalam proses rehabilitasi, juga menolong
mempertahankan persahabatan dan meningkatkan harga diri pasien.
DAFTAR
PUSTAKA
Carpenito,
Lynda Juall. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.
Edisi 2. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarata.
Carpenito,
Lynda Juall. (2000.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.
(terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Doenges,
Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3.
(terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Engram,
Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Volume
2, (terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Junadi,
Purnawan. (1982). Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Long,
Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Volume I.
(terjemahan). Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.
Mansjoer,
Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas
Kedokteran UI : Media Aescullapius.
No comments:
Post a Comment