ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN NEUROBLASTOMA
A. DEFINISI
Neuroblastoma berasal dari embrionyc
neural crest dan kelenjar adrenal merupakan tempat yang sering terkena,
tumor ini mempunyai keganasan yang tinggi pada bayi dan anak. Biasanya di
temukan pada anak usia 2-4 tahun (prof. DR Iskandar W, 1985).
Neuroblastoma adalah tumor ganas yang
terjadi pada system persarafan yang berasal dari sel-sel saraf yang terdapat
paa medula adrenal dan system saraf simpatik (Sumadi. 2001).
B. ETIOLOGI
Penyebabnya tidak diketahui. Mungkin
berhubungan dengan faktor keturunan karena pada sel-sel tumor ditemukan
kelainan genetik tertentu.
C. PATOFISIOLOGI
Sel-sel kanker yang berasal dari medula
adrenal dan system saraf simpatik berploriferasi,menekan jaringan sekitarnya,
kemudian menginfasi sel-sel normal disekitarnya.
Tahap-tahap pada
neuroblastoma:
· Tahap I : tumor terlokalisasi pada daerah asal
tumor, nodus limfe belum terkna
· Tahap II : tumor unilateral, nodus limfe
belumterkena
· Tahap III : tumor menginfiltrasi kearaah
tengah, tumor unilateral dengan terkenanya nodus limfe, tumor mengenai seluruh
nodus limfe.
· Tahap IV : tumor menginvasi nodus
limfelebih jauh, mengenai tulang sumsum tulang, hati dan organ lain.
· Tahap IV-S : tumor dengan cirri tahap I atau II
tetapi dngan metastase pada hati, sumsum tulang atau kulit.simpatis
Neuroblastoma berasal dari sel Krista
neuralis system saraf dan karena itu dapat timbul dimanapun dari fossa
kranialis sampai koksik. Secara histologis, Neuroblastoma terdiri atassel bulat
kecil dengan granula yang banyak
D. MANIFESTASI KLINIS
Neuroblastoma bisa tumbuh di berbagai
bagian tubuh. Kanker ini berasal dari jaringan yang membentuk sistem saraf
simpatis (bagian dari sistem saraf yang mengatur fungsi tubuh involunter/diluar
kehendak, dengan cara meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah,
mengkerutkan pembuluh darah dan merangsang hormon tertentu).
Gejalanya tergantung kepada asal tumor dan
luas penyebarannya.
Gejala awal biasanya berupa perut yang membesar, perut terasa penuh dan nyeri perut. Gejalanya juga bisa berhubungan dengan penyebaran tumor: Kanker yang telah menyebar ke tulang akan menyebabkan nyeri tulang
Gejala awal biasanya berupa perut yang membesar, perut terasa penuh dan nyeri perut. Gejalanya juga bisa berhubungan dengan penyebaran tumor: Kanker yang telah menyebar ke tulang akan menyebabkan nyeri tulang
Kanker yang telah menyebar ke sumsum tulang menyebabkan:
·
Berkurangnya
jumlah sel darah merah sehingga terjadi anemia
·
Berkurangnya
jumlah trombosit sehingga anak mudah mengalami memar berkurangnya jumlah sel
darah putih sehingga anak rentan terhadap infeksi
·
Kanker
yang telah menyebar ke kulit bisa menyebabkan terbentuknya benjolan-benjolan di
kulit
·
Kanker
yang telah menyebar ke paru-paru bisa menyebabkangangguanpernafasan Kanker yang
telah menyebar ke korda spinalis bisa menyebabkan kelemahan pada lengan dan
tungkai.
Sekitar 90% neuroblastoma menghasilkan hormon
(misalnya epinefrin, yang dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan
terjadinya kecemasan).Gejala lainnya yang mungkin ditemukan;
Ø Kulitnya pucat
Ø Di sekeliling mata tampak lingkaran hitam
Ø Kelelahan menahun, kelelahan yang
berlebihan berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
Ø Diare
Ø Rasa tidak enak badan (malaise)
berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
Ø Keringat berlebihan
Ø Gerakan mata yang tak terkendali
Ø Rewel.
E. KOMPLIKASI
- Metastase
- Prognosis buruk
F. PEMERIKSAAN FISIK
Ø CT scan untuk mengetahui keadaan tulang
pada tengkorak, leher, dada, dan abdomen.
Ø Punksi sumsum tulang untuk mengetahui
lokasi tumor atau metastase tumor.
Ø Analisa urine untuk mengetahui adanya
vanillylmandelic aci (VMA). Homovillic acid (HVA), dapomine, norepinephrin.
Ø Analisa kromosom untuk mengetahui adanya
gen N-myc
Ø Meninngkatkan ferritin, neuron-specific enolase
(NSE), gangnoside (GD2)
G. PENANGANAN
Adapun penanganannya antara lain adalah:
Pengobatan
Pengobatannya bervariasi, tergantung
kepada lokasi, penyebaran dan usia penderita. Jika kanker belum menyebar,
biasanya diangkat melalui pembedahan.
Jika kanker berukuran besar atau telah menyebar, diberikan kemoterapi (obat anti-kanker vincristine, siklofosfamid, doksorubisin dan cisplastin) atau terapi penyinaran. Pemberian vitamin B12 dosis tinggi ada baiknya, walaupun belum diketahui pasti kegunaannya.
Jika kanker berukuran besar atau telah menyebar, diberikan kemoterapi (obat anti-kanker vincristine, siklofosfamid, doksorubisin dan cisplastin) atau terapi penyinaran. Pemberian vitamin B12 dosis tinggi ada baiknya, walaupun belum diketahui pasti kegunaannya.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN NEUROBLASTOMA
A.
PENGKAJIAN
Ø Pemeriksaan fisik
Ø Riwayat penyakit
Ø Kaji adanya rasa nyeri, demam, kelemahan,
berat badan menurun, anemia.
Ø Kaji adanya masa diabdomen, inkontinensia
atau retensi urin, ekimosis pada supsaorbital, exoptalmus, paralysis akibat
kompresi pada saraf spinal.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko injury berhubungan dengan
mengganasnya tumor, proliferasi sel, dan dampak pengobatan.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan
menurunnya system pertahanan tubuh
3. Risiko kurangnya volume cairan
berhubungan dengan mual dan muntah
4. Nyeri berhubungan dengan dilakukannya
pemeriksaan diagnostic, efek fisiologi neoplasma.
C. INTERVENSI
1. Risiko injury berhubungan dengan mengganasnya tumor, proliferasi sel, dan
dampak pengobatan.
Tujuan: Mempertahankan kemoterapi
Kriteria hasil: > Anak akan sembuh dari
penyakit baik secara sebagian maupun secara keseluruhan dan anak tidak akan
mengalami komplikasi dari kemoterapi
Perencanaan
Ø Memberikan kemoterapi sesuai dengan
anjuran
Ø Siapkan anak dan keluarga apabila akan
dilakukan pembedahan
Ø Observasi tanda-tanda cystitis
Ø Membantu anak dalam program radioterapi
2.
Risiko
infeksi berhubungan dengan menurunnya system pertahanan tubuh
Tujuan: Meningkatkan system pertahanan tubuh.
Kriteria hasil: > Anak tidak akan memperlihatkan gejala-gejala infeksi
Perencanaan
Ø Memberikan vaksinasi dari virus yang tidak
diaktifkan (misalnya varicella, polio salk, influenza)
Ø Kolaborasi untuk pemberian obat
3.
Risiko
kurangnya volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah
Tujuan: Mengurangi mual dan muntah.
Kriteria hasil: Anak tidak akan mengalami mual atau muntah.
Perencanaan
Ø Kolaborasi untuk pemberian cairan infuse
untuk mempertahankan hidrasi.
Ø Menghindari memberikan makanan yang
memiliki aroma yang merangsang mual atau muntah
Ø Menganjurkan makan dengan porsi kecil tapi
sering.
4. Nyeri berhubungan dengan dilakukannya
pemeriksaan diagnostic, efek fisiologi neoplasma.
Tujuan: Mengurangi rasa nyeri
Kriteria hasil: Anak tidak akan mengalami rasa
nyeri atau nyeri dapat berkurang.
Perencanaan
Ø Memberikan teknik untuk mengurangi rasa
nyeri nonfarmakologi.
Ø Kaji adanya kebutuhan klien untuk
mengurangi rasa nyeri
Ø Evalasi efektivitas terapi pengurangan
rasa nyeri secara teratur untuk mencegah timbulnya nyeri yang berulang.
DAFTAR PUSTAKA
Lynda Juall C, 1999, Rencana
Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, Penerjemah Monica Ester, EGC,
Jakarta
Marilyn E. Doenges,
1999, Rencana Asuhan Keperawatan, Penerjemah Kariasa I Made, EGC,
Jakarta
Santosa NI, 1989, Perawatan
I (Dasar-Dasar Keperawatan), Depkes RI, Jakarta.
Suharso Darto, 1994, Pedoman
Diagnosis dan Terapi, F.K. Universitas Airlangga, Surabaya.
No comments:
Post a Comment