SELAMAT DATANG DI BLOG ASUHAN KEPERAWATAN SEMOGA BERMANFAATKADEK WAHYU ADI PUTRAASUHAN KEPERAWATAN GRATIS

Friday 5 October 2012

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN


STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN


 A.PENGERTIAN
          Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilankerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,h.121).          
        Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yangmengarah kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1992,h.1)
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk  pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu,keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupanmanusia (lokakarya Nasional 1983)
Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikansuatu kualitas yang diinginkan terhadap pelyanan keperawatan yang diberikan untuk klien (Gillies, 1989h. 121).
Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien. Digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek dapat diketahui apakah intervensi atan tindakan keperawatan itu yang telah diberi     sesuai dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
  Tipe standar praktek keperawatan
          Beberapa tipe standar telah digunakan untuk mengarahkan dan mengontrol praktek keperawatan. Standar dapat berbentuk ‘normatif’ yaitu menguraikan praktek keperawatan yang ideal yang menggambarkan penampilan perawat yang bermututinggi, standar juga berbentuk ‘empiris’ yaitu menggambarkan praktek keperawatan berdasarkan hasil observasi pada sebagaian besar sarana pelayanan keperawatan(Gillies 1989,h.125).
  
 B.PENERAPAN STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
        Dalam penerapan standar praktek keperawatan dapat digunakan pendekatan  secara umum dan khusus. Pendekatan secara umum menurut Jernigan and Young,1983. Ada 3 adalah sebagai berikut:
1.  Standar struktur: berorientasi pada hubungan organisasi keperawatan (semua levelkeperawatan) dengan sarana/institusi rumah sakit. Standar ini terdiri dari: filosofi,tujuan, tata kerja organisasi, fasilitas dan kualifikasi perawat
2.  Standar proses: berorientasi pada perawat, khususnya ; metode, prinsip danstrategi yang digunakan perawat dalam asuhan keperawatan. Standar proses berhubungan dengan semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan denganmenggunakan pendekatan proses keperawatan.
3.  Standar hasil: berorientasi pada perubahan status kesehatan klien, berupa   uraian kondisi klien yang dinginkan dan dapat dicapai sebagai hasil tindakankeperawatan.
Pendekatan lain (khusus) dalam menyusun standar praktek keperawatan sesuai  dengan aspek yang diinginkan antara lain:
1.      Aspek Asuhan keperawatan, dapat dipilih topik atau masalah keperawatan klienyang sering ditemukan, misalnya standar asuhan keperawatan klien anteatal,intranatal dan postnatal.
2.      Aspek pendidikan dapat dipilih paket penyuluhan/pendidikan kesehatan yang paling dibutuhkan, misalnya penyuluhan tentang perawatan payudara.
3.      Aspek kelompok klien, topik dapat dipilih berdasarkan kategori umur, masalahkesehatan tertentu misalnya; kelompok menopouse.
Dalam penerapan standar praktek keperawatan dapat dimodifikasi keduanya  dalam pelayanan asuhan keperawatan. Contoh: pelaksanaan standar asuhan keperawatan pada klien postnatal, perawat dapat mengunakan standar proses (metode, prinsip danstrategi dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

 C.STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN
Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan  yang harus dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan.
Standar praktik keperawatan komunitas merupakan salah satu karakteristik profesi  perawat komunitas yang diperlukan untuk jaminan mutu praktik keperawatan komunitas sehingga mutu  asuhan keperawatan yang diberikan kepeda masyarakat dapat dipertahankan pada tingkat optimal.
 Menurut Dewan Pertimbangan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) tahun 1999, standar praktik keperawatan merupakan  komitmen professi  keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh  anggota profesi.
 Di dalamnya terdapat penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik, tepat, dan benar, yang digunakan sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepeawatan diantarannya sebagai berikut.
  1. Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memberikan perhatian padaupaya dan peningkatan kinerja perawat terhadap target pencapaian tujuan.
  2. Meminimalkan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat bagi klien sehinggadapat menekan biaya perawatan.
  3. Menjaga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dimasyarakat, komunitas, kelompok dan keluarga.

Menurut ANA (2004), standar praktik keperawatan dapat dibagi dalam      15, namun yang dipaparkan disini hanya 9 standar, standar dengan membagi dalam kompetensi perawat komunitas generalis dan apesialis. Berikut adalah penjelasan mengenai standar praktik keperawatan menurutANA

  


STANDAR 1 (PENGKAJIAN)

            Perawat kesehatan komunitas mengkaji status komunitas menggunakan data,identifikasi sumber-sumber yang ada di komunitas, masukan dari komunitas dan pemangku kepentingan (stakeholder ) lain, serta penilaian professional
 Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
  1. Mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berhubungan denganmasyarakat skala luas atau komunitas khusus
  2. Menggunakan dan prinsip-prinsip epidemiologi, demografi, biometri, sosial, perilaku dan pemeriksaan fisik untuk mengolah data yang telah dikumpulkan.
  3. Menentukan pengkajian berdasarkan kepentingan kebutuhan atau risiko padaarea geografis atau komunitas
  4. Melakukan pengkajian berdasarkan kriteria yang ditentukan untuk memenuhikebutuhan komunitas, nilai dan kepercayaan, sumber-sumber dan faktor lingkungan yang relevan.
  5. Menganalisis data menggunakan teknik pemecahan masalah dan modelkeperawatan, kesehatan masyarakat dan disiplin lain.
  6. Menggunakan data untuk mengidentifikasi kecenderungan dan penyimpangan dari pola kesehatan yang diharapkan dikomunitas.
  7.  Melakukan pengkajian data dokumen yang tidak dimengerti yang terlibatdalam proses
  8.  Menerapkan etik, hukum dan menghormati privasi klien dalammengumpulkan, mengolah, serta menyampaikan data dan informasi












 STANDAR 2 (PRIORITAS DAN DIAGNOSIS KOMUNITAS)

Perawat kesehatan komunitas menga    pengkajian data untuk menentukan prioritas atau diagnosis  komunitas.

 Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1.              Mendapatkan prioritas atau diagnosis komunitas berdasarkan pengkajian dataseperti input dari komunitas.
2.              Menganalisis data yang berhubungan dengan akses dan penggunaan pelayanan kesehatan.
3.              Faktor yang berhubungan dengan promosi membahayakan.
4.              Keperawatan dasar dan ilmu kesehatan masyarakat tang terkait.
5.              Validasi diagnosis atau kebutuhan dari komunitas, dinas kesehatan danorganisasi masyarakat setempat, lokal, wilayah dan statistik kesehatan yang ada dan dapat diaplikasikan
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1.      Mengorganisasikan data dan informasi kompleks yang didapat selama prosesdiagnosis kesehatan komunitas (sosial, budaya, demografi, status kesehatan,risiko kesehatan, geografi, lingkungan) untuk mengidentifikasikan kebutuhandan risiko kesehatan komunita
2.      Secara sistematis, membandingkan dan menilai data dan komunitas yangrelevan serta berprinsip pada ilmu dan kejadian dilingkungan dalammemformulasikan diagnosis banding dan menentukan prioritas
3.       Berfungsi sebagai penghubung dalam komunitas, tenaga profesionalkesehatan dan pemangku kepentingan lain







 STARDAR 3 (IDENTIFIKASI HASIL)
          Perawat hesehatan komunitas mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk merencanakan berdasarakan prioritas atau diagnosis komunitas.

 Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
  1. Melibatkan komunitas, profesional lain, organisasi, dan pemangkukepentingan dalam merumuskan hasil yang diharapkan
  2. Memperoleh kompetensi budaya yang diharapkan dari diagnosis.
  3. Mempertimbangkan kepercayaan dan nilai komunitas, risiko, keuntungan, biaya, bukti ilmiah terkini, dan keahlian ketika merumuskan prioritas danhasil yang diharapkan.
  4. Memasukkan pengetahuan faktor lingkungan dan kejadian, sumber yangtersedia, waktu yang diperkirakan, etik, hukum, dan pertimbangan privasidalam menentukan hasil yang diharapkan.
  5. Mengembangkan hasil yang diharapkan serta menyediakan kelanjutan prosesdari identifikasi kebutuhan dan perhatian komunitas.
  Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

  1. Menjamin bahwa mitra profesional terlibat dalam mengidentifikasi harapanyang diinginkan yang dilakukan dengan bukti ilmiah dan dapat diaplikasikanmelalui implementasi praktik berbasis bukti (evidence-based practice)
  2. Struktur hasil yang diharapkan dapat diukur untuk melaporkan seperti faktor efektivitas biaya dalam menentukan kebutuhan kesehatan, komunitas,organisasi, dan kepuasan pemangku kepentingan lain serta keberlanjutan dankonsistensi di antara perawat dan tenaga profesional lainnya dalammemberikan layanan kesehatan yang berhubungan dengan program danlayanan, resolusi, atau mengurangi kebutuhan kesehatan
  3. Menerapkan kompetensi kesehatan masyarakat dan keperawatan ketikamengukur efektivitas praktik dalam komunitas atau populasi.

 STANDAR 4 (PERENCANAAN)
          Perawat kesehatan komunitas mengembangkan perencanaan untuk mengidentifikasistrategi, rencana tindakan, dan alternatif untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunita
1.      Mengembangkan komunitas yang berfokus pada perencanaan untu pelayanan yang berhubungan dengan kesehatan berdasarkan pengkajian prioritas kebutuhan dan risiko kesehatan.
2.      Memasukkan pendekatan promosi dan pemulihan kesehatan; pencegahan penyakit, kecelakaan, atau penyakit; serta respons dan persiapan keadaangawat darurat yang menjadi perhatian atau kebutuhan komunitas
3.      Mempertahankan kontinuitas di dalam dan lintas program
4.      Menetapkan perencanaan yang menggambarkan kompetensi budaya, pendidikan dan prinsip pembelajaran, serta prioritas yang mewakili kebutuhankomunitas dalam waktu yang berbeda.
5.      Mempertahankan partisipasi dari komunitas yang diidentifikasi, tenagakesehatan profesional, organisasi, dan pemangku kepentingan lain dalammenentukan peranan dalam perencanaan, implementasi, dan proses evaluasi.
6.      Menerapkan standar yang ada, hukum, peraturan, dan kebijakan dalam proses perencanaan.
7.      Mengintegrasikan kecenderungan penelitian keperawatan terkini dankesehatan masyarakat yang berhubungan dengan proses perencanaan.
8.      Mempertimbangkan dampak ekonomi dari perencanaan komunitas dan organisasi.
9.      Mendokumentasikan perencanaan menggunakan bahasa yang menghormati kultur masyarakat dan dapat dipahami oleh seluruh partisipan.
10.  Menggunakan istilah-istilah standar dalam mendokumentasikan perencanaan


 Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
  1. Menerapkan pengkajian dan strategi implementasi dalam perencanaan yangmenggambarkan bukti yang ada, meliputi data, literatur, dan pengetahuankesehatan masyarakat.
  2. Merencanakan strategi dan alternatif yang sesuai dengan komunitas dan mitra profesional lainnya untuk memecahkan kebutuhan kompleks pada komunitasyang berisiko
  3. Menyintesis nilai dan kepercayaan dalam komunitas dengan mitra profesionaldalam merencanakan proses.
  4. Memimpin perawat kesehatan komunitas dan tim multi-sektor lain dalammenggunakan prinsip-prinsip perencanaan pada komunitas yang berfokus pelayanan dan program.
  5. Berpartisipasi pada pengembangan dan perbaikan berkelanjutan dari sistemorganisasi yang mendukung proses perencanaan
 STANDAR 5 (IMPLEMENTASI)
          Perawat kesehatan komunitas mengimplementasikan rencana yang telahdiidentifikasi bersama tim kesehatan lain
 Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
  1. Mengimplementasikan rencana yang diidentifikasi secara aman, sesuai jadwal, dan berkolaborasi dengan tim multi-sektor.
  2. Menerapkan strategi berbasis bukti dan rencana tindakan, termasuk kesempatan untuk membangun jaringan (network ) dan advokasi yang spesifik serta menjadi perhatian dan kebutuhan komunita
  3. Menggunakan sistem dan sumber-sumber dalam komunitas ketikamengimplementasikan rencana.
  4. Memantau implementasi dari perencanaan dan pengukuran surveilans untuk status kesehatan komunitas.
  5. Mendokumentasikan implementasi dari perencanaan termasuk modifikasi

 Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
  1. Menginterprestasikan data surveilans yang berhubungan dengan perencanaandan status kesehatan komunitas.
  2. Menyertakan pengetahuan dan strategi baru dalam aksi perencanaan untuk meningkatkan implementasi
  3. Memodifikasi rencana berdasarkan pengetahuan baru, respons komunitas,atau faktor relevan lain untuk mencapai hasil yang diharapkan.

 STANDAR 6 (EVALUASI)
            Perawat kesehatan komunitas melakukan evaluasi status kesehatan komunitas.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
  1. Mengoordinasikan secara sistematis, berkelanjutan, dan evaluasi berdasarkankriteria hasil pelayanan dalam komunitas dan pemangku kepentingan lain.
  2. Mengumpulkan data secara sistematis, menerapkan epidemiologi dan metodeilmiah untuk menentukan efektivitas intervensi keperawatan kesehatankomunitas dalam kebijakan, program, dan pelayanan.
  3. Mengaplikasikan pengkajian data yang berkelanjutan untuk merevisi rencana,intervensi, dan aktivitas yang sesuai
  4. Mendokumentasikan hasil dari evaluasi termasuk perubahan atau rekomendasi  untuk meningkatkan efektivitas intervenes
  5. Menyampaikan evaluasi proses dan hasil yang dihasilkan kepada komunitasdan pemangku kepentingan lain berdasarkan hukum dan peraturan Negara


 Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
  1. Merancang evaluasi rencana dengan ahli dan perwakilan komunitas serta para pemangku kepentingan.
  2. Memodifikasi evaluasi perencanaan untuk kebijakan, program, atau pelayananyang sesuai.
  3. Mengevaluasi efektivitas dari perencanaan dalam hubungannya dengan hasilyang diharapkan dan tidak diharapkan
  4. Menyintesis hasil dari analisis evaluasi untuk menentukan akibat dari rencanayang berpengaruh pada komunitas, organisasi, atau kelompok lain.
  5. Menerapkan hasil dari analisis evaluasi untuk membuat ataumerekomendasikan proses atau perubahan hasil dalam kebijakan, program,dan pelayanan yang sesuai

 STANDAR 7 (KUALITAS PRAKTIK)
Perawat kesehatan komunitas secara sistematis meningkatkan kualitas danefektivitas praktik keperawatan.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
  1. Mendemonstrasikan kualitas melalui penerapan proses keperawatan dengancara tanggung jawab, tanggung gugat, dan etik
  2. Mengimplementasikan pengetahuan baru dan peningkatan kinerja untuk mengawali perubahan dalam praktik keperawatan kesehatan komunitas dan pemberian layanan keperawatan pada komunitas.
  3. Menyertakan kreativitas dan inovasi dalam aktivitas untuk memperbaikikualitas praktik keperawatan.
  4. Mengembangkan implementasi serta prosedur evaluasi dan prosedur untuk meningkatkan kualitas praktik

 Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
  1. Membuat inisiatif peningkatan kualitas yang berhubungan dengan kebijakan, program, dan pelayanan berdasarkan bukti yang ada.
  2. Mengimplementasikan inisiatif untuk mengevaluasi kebutuhan berubah.
  3. Mengevaluasi lingkungan praktik dan kualitas layanan keperawatan yangdiberikan berhubungan dengan informasi berdasarkan bukti yang ada

 STANDAR 8 (PENDIDIKAN)
            Perawat kesehatan komunitas memperoleh pengetahuan dan kompetensi yangmenggambarkan praktik keperawatan kesehatan komunitas terkini.
  Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
  1. Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan berkelanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yangdibutuhkan guna meningkatkan kesehatan komunitas.
  2. Mencari pengalaman untuk mengembangkan dan mempertahankan  kompetensi sesuai  keterampilan yang dibutuhkan   untumengimplementasikan kebijakan, program, dan pelayanan untuk komunitas
  3. Identifikasi kebutuhan belajar berdasarkan ilmu keperawatan dan pengetahuankesehatan masyarakat
  4. Mempertahankan catatan profesional yang mendukung bukti kompetensi dan pembelajaran seumur hidup
  5. Mencari pengalaman formal dan aktivitas belajar mandiri untuk mempertahankan dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan klinis profesional.
 Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
Menggunakan penelitian terkini guna mencari dan menemukan bukti lainuntuk mengembangkan pengetahuan kesehatan masyarakat serta meningkatkan perandan pengetahuan dari isu-isu professional

 STANDAR 9 (EVALUASI PRAKTIK PROFESIONAL)
        Keperawatan kesehatan masyarakat mengevaluasi praktik keperawatanmandiri yang sesuai dengan standar dan panduan praktik profesional, sesuai undang-undang, aturan, dan regulasi.
 Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1.      Mengimplementasikan praktik komunitas yang berfokus pada kebijakan, program, dan pelayanan dengan menghormati etnis dan kultur setempat.
2.      Melakukan evaluasi diri dari praktik yang dilakukan, identifikasi lingkupkekuatan seperti lingkup di mana tenaga profesional lain mengembangkan danmenguntungkannya.
3.      Mencari umpan balik dari praktik komunitas baik secara mandiri maupun bermitra dengan kelompok profesional lain.
4.      Mengimplementasikan perencanaan untuk memenuhi tujuan rencana kerja mandiri



 Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
  1. Terlibat pada proses format yang sistematis dalam mencari umpan balik dari praktik yang dilakukan kelompok, teman sejawat, komunitas, organisasi profesional, serta pemangku kepentingan.
  2. Menganalisis praktik yang berhubungan dengan sertifikasi spesialis yangdiperlukan sesua



























DAFTAR PUSTAKA




1.      American Nurses Association. 1999.Scope and Standards of Public Health Nursin Practice
2.      Washington: American Nurses Publishing.2001.Code of Ethics for Nurses with Interpretive Statements
3.      Washington: American Nurses Publishing.2004aNursing: Scope and Standards of Practice
4.      Washington: Nursesbooks.org.American Public Health Association Public Health Nursing Section. 1996. “TheDefinition and Role of Public Health Nursing”.(diakses pada tanggal 2 Mei 2011).
5.      Association of Community Health Nurse Educators. 2003 Essentials of Master’s Level Nursing Education for Advanced Community/Public Health Nursing  Practice
6.      New York: Association of Community Health Nurse Eductors.CDC National Public Healty Performance Standards. 2001. “National Public HealthPerformance Standards”.


No comments:

Post a Comment