SELAMAT DATANG DI BLOG ASUHAN KEPERAWATAN SEMOGA BERMANFAATKADEK WAHYU ADI PUTRAASUHAN KEPERAWATAN GRATIS

Sunday 14 October 2012

ASKEP ATRESIA BILIARIS


ATRESIA BILIARIS

Tinjauan Tiori

  1. Pengertian
Atresia biliaris adalah kelainan konginetal yang ditandai dengan obstruksi atau tidak adanya duktus atau saluran empedu.

  1. Patofisiologi
Atresia biliaris merupakan kelainan konginetal yang tidak diketehui etiiologinya, saluran empedu mengalami fiibrosis dan froses ini sering berjalan terus sejak bayi lahir sehingga prognosis umumnya buruk.
Atresia biliaris terjadi akibat obstruksi kandung empedu ekstra atau intrahepatik, ysng menyebabkan oenyimpangan draenase kandung empedu.
Akumulasi empedu di dalam hati pada akhirnya menyebabkan sirosis.
Sirosis hepatis karena bendungan empedu akan terjadi setelah bayi berumur +_1,5 tahun.
Ada dua jenis atresia saluran empedu yaittu yang ekstra dan intra hepatik. Atersia ekstra hepatik, gejalanya bergantung proses berawalnya penyakit, apakah jenis embrional atau intranatal.

  1. Manifestasi klinis
Neonatus yang menderita obstruksi intra maupun ekstra hepatik menunjukan ikterus, urin berwarna kuning gelap, tinja berwana dempul dan hepatomegali.
Apabila penyakit berlanjut maka akan timbul sirosis hepatis dengan hipertensi portal yang menyebabkan perdarahan varises esofagus dan kegagalan fungsi hati. Bayi  dapat meninggal karena gagal hati, perdarahan varises, koagulopati maupuun infeksi skunder.

  1.  Penatalaksanaan
Atresia bilier biasanya memerlukan pembedahan ketika anak masih bayi, dengan menggunakan prosedur kasai, caranya ahli bedah membuang duktus eksterna hepatik yang tidak berfungsi lagi dan menganastomosis sebuah duktus pengganti(biasanya jejeunum). Prosedur ini tidak memiliki angaka keberhasilan jangka panjang yang tinggi, akibatnya kerusakan hati cenderung berlanjut. Suatu alternatif dari proseedur kasai yaitu dengan transpaltasui hati, kadang-kadang berhasil dalam mengatasi atresia. Namun cara ini dapat mengakibatkan beberapa komplikasi, termasuk hemoragi, penolakan organ juga kematian.










ASUHAN KEPERAWATAN

A.PENGKAJIAN
      a.Gastrointestinal
-feses berwarna tanahh liat
-distensi abdomen disertaai hepatomegali
-varises esofagus
-asites
-anoreksia
-status nutrisi buruk.
      b.Respirasi
-kgawatan pernafasan
      c.Neurologis
-ensepalopati
      d.Genitourinarius
-urin berwarna gelap
      e.Muskulosskeletal
-lateragi
-pelisutan otot(muscle wasting)
-gagal tumbuh
      f.MTHT
-ikterik di sklera pada usia 2-3 minggu
      g.Hemaatologis
-kecenderungan perdarahan
-hipertensi portal
      h.Integumen
-ikterik
-kekeringan
-pruritus
-kerusakan kulit
-edema ferifer

B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. kekurangan volume cairan b/d absorbsi nutrien yang buruk
2. gangguan TumBang b/d penyakit kronik
3. Defisit pengetahuan b/d perawatan di rumah





C.INTERVENSI

No
Dx
Intervensi
Rasional
1
I
-Pantau asupan dan haluaran cairan perjam



-Pantau BB bayi dengan skala yang sama

-Pantau lingkar abdoment bayi sesuai program

-Observasi tanda-tanda dehidrasi


-Pantau pH feses bayi dengan menggunakan  strip reagen
-Memungkinkan mengevaluasi keseimbangan cairan dan kebutuhan intervensi lenih lanjut.

-Mengidentifikasikan perubahan dalam keseimbangan cairan

-Mendeteksi asites dan hepatomegali

-Mengidentifikasikan intervensi segera untuk mengatasi kekurangan cairan

-pH feses menentukan absorbsi lemak dan karbohidrat bayi


2
II
-Lakukan program stimulasi motorik kasar

-Jelaskan kepada orang tua mengenai keterlambatan perkembangan
-Membantu pencapaian tahap-tahap penting pertumbuhan

-Orang tua bayi yang mengalami penyakit kronik seringkali membutuhkan konsling khusus tenteng perkembangan bayinya.

3
III
-Ajarkan kepada orang tua cara penggunaan semua obat yang diprogramkan(dosis,potensial efek samping)




-Ajarkan kepada orang tua pentingnya memberikan stimulasi pendengaran, vidual dan taktil.

-Jelaskan pentingnya memantau bayi untuk mendeteksi mual muantah, diare, dan frekwensi jantung tidak teratur serta melaporkan temuan ini ke petugas kesehatan atau doktr.
-orang tua memerlukan informasi ini sehingga dapat memetuhi penetalaksanaan terapi dan mengetahui efekk samping potensial, mendororng mereka mencari pertolongan medis jika diperlukan.

-Stimulasi yang demikian membantu bayi mencapai tahap-tahap penting perrkembangan


-Fenomena ini merupakan tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dan dapat menunjukan reaksi imun dan malfungsi hati.










No comments:

Post a Comment