SELAMAT DATANG DI BLOG ASUHAN KEPERAWATAN SEMOGA BERMANFAATKADEK WAHYU ADI PUTRAASUHAN KEPERAWATAN GRATIS

Thursday 1 November 2012

ASKEP PNEUMOTORAKS



Asuhan keperawatan pasien dengan pneumotoraks
A.      Pengertian
Pneumotoraks adalah adanya udara didalam rongga pleura antara pleura parietal dan visceral .
B.      Klasifikasi
1.       Berdasarkan terjadinya yaitu artipicial,traumatic dan spontan.
2.       Berdasarkan lokasinya, yaitu pneumotoraks parietalis ,mediastinalis dan basalis.
3.       Berdasarkan derajat kolaps ,yaitu peneumotoraks totalis dan partialis.
4.       Berdasarkan jenis fistel:
v  Peneumotoraks terbuka,peneumotoraks dimana ada hubungan terbuka antara rongga pleura dan bronchus yang merupakan dunia luar.
v  Peneumotoraks tertutup,rongga pleura tertutup tidak ada hubungan dengan dunia luar,udara yang dulunya ada dirongga pleura kemungkinan positif oleh karena diresorbsi dan tidk adanya hubungan lagi dengan dunia luar,maka tekanan udara di rongga pleura menjadi negetif.
v  Pneumotoraks ventil merupakan peneumotoraks yang mempunyai tekanan positif berhubungan dengan adanya fistel di pleura visceralis yang bersifat ventil.
C.      Etiologi patofisiologi
Normal tekanan negative pada ruang pleura adalah 10-12 mmhg.fungsinya membantu pengembangan paru selama pentilasi.pada waktu inspirasi tekanan intra pleura lebih negatif daripada tekanan intra bronchial, maka paru akan berkembangmengikuti diding thoraks sehingga udara dari luardimana tekananya nol (0 ) akan masuk bronchus sampai ke alveoli.
Pada waktu ekspirasi dinding dada menekan rongga dada sehingga tekanan intra pleura lebih tinggi dari tekanan di alveolus ataupun di bronchus sehingga uadaradi tekan keluar dari bronchus.
Tekanan intra bronchial meningkat apabila ada tahanan jalan nafas,tekan intra bronchial akan lebih meningkat lagi pada waktu batuk,bersin, atau mengejan , pada keadaan ini giottis tertutup.apabila di bagian perifer dari bronchus atau alveolus ada bagian yang lemah maka akan pecah atau robek .
Pneumotoraks terjadi disebabkan adanya kebocoran dibagian yang berisi udara melaluirobekan atau pecahnya pleura.robekan ini akan berhubungan degan bronchus.
Pelebaran dari alveoli dan pecahnya septa-septa alveoli yang kemudian membentuk suatu bula didekat suatu daerah proses non sefesifik atau granulomatous fibrosis adalah salah satu sebab yang sering terjadi  pneumotoraks, dimana bula tersebut berhubugan dengan adanya obstruksi emfisema.

  

D.      Gejala klinis
Ø  Keluhan : timbulnya mendadak, biasanya setelah mengangkat barang berat, habis batuk keras ,kencing yang mengejan, penderita menjadi sesak yang makin lama makin berat.
Ø  Keluhan utama:sesak, nafas berat , bias di sertai batuk-batuk.nyeri dada dirasakan pada sisi sakit, terasanya berat ( kemeng ),terasa rertekan,terasa lebih nyari pada gerakan respirasi.sesak ringan sampai berat ,nafas trtinggal senggal pendek-pendek.tanpa atau dengan cyanosis.tampak sakit ringan atau berat ,lemah sampai shock,berkeringat dingin .berat ringanya keadan penderita tergantung dari keadaan pneumotoraksnya :tertutup dan terbuka biasanya tidak berat, ventil ringan tekanan positif tinggi biasanya berat dan sealain itu tergantung juga keadan paru yang lain dan ada atau tidaknya obstruksi jalan nafas.
E.       Komlikasi
Atelektasis , ARDs, infeksi, edema pulmonary,emboli  paru, efusi pleura,empyema,emfisema,penebalan pleura.
F.       Pemeriksaan diagnostic
X foto dada:
Pada foto dada PA terlihat pinggir paru yang kolaps berupa garis.
Mediastinal shift dapat di lihat pada foto PA atau fluoroskopi pada saat penderita inspirasi atau ekspirasi.
G.     Penatalaksanaan
a)      Pada  ICS 5 atau 6 di lakukan  pemasangan WSD dengan memakai trokar.
b)      WSD dilepas bila paru sudah mengembang dengan baik,tidak ada komlikasi  dan setelah selang pelastik atau diklem 24 jam untuk membuktikan bahwa pneumotoraks sudah sembuh.
c)       Bila penderita sesak  dapat diberikan oksigen konsentrasi  tinggi.
d)      Untuk mengobati  nyeri dapat di berikan  analgetika seperti antalgin 3 X 1 tablet atau analgetik kuat.
e)      Fisioterapi dapat diberikan karena dapat mencegah retensi seputum.
f)       Apabila  pengembangan paru agak lambat ,biasa dilakukan pengisapan dengan tekanan 25-50 cm air.
g)      Pada pneumotoraks berulang dapat dalakukan perlekatan  kedua pleura dengan memakai bahan yang dapat menimbulkan iritasi atau bahan sclerosing agen.
H.      Asuhan keperawatan
                                i.            Pengkajian keperawatan
a)      Riwayat keperawatan.
Klein terdapat penyakit paru, bila ditemukan adanya iritan pada paru yang meningkat maka mungkin terdapat riwayat merokok.penyakit yang sering di temukan adalah pneumotoraks ,hemotoaks, pleural  effusion atau emfiema .klein bisa juga ditemukan adanya riwayat trauma dada yang mendadak yang memerlukan tindakan pembedahan.
b)      Pemeriksaan
Adanya respirasi  ireguler ,takhipnea, pergeseran mediastinum, ekspansi dada asimetris .adanya ronchiatau rales , suara nafas yang menurun, perkusi dada redup menunjukkan adanya pleura effusion ,sering ditemui seanosis perifer atau sentral ,takikardia , hipotensi , dan nueri dada pleura.
c)       Factor perkembagan /pisikososial.
Klein mengalami kecemasan , katakutan terhadap nyeri, prosedur atau kematian , karena penyakit atau tindakan .persepsi dan pengalaman lampau terhadap tindakan ini atau hospitalisasi akan mempengaruhi keadaan pisikososial klien
d)      Pengetahuan klien dan keluarga
Pengkajian di arahkan pada pengertian klien tentang  tindakan WSD tanda atau gejala yang menimbulkan kondisi ini, tngkat pengetahuan, kesiapan dan kemauan untuk belajar.
                              ii.            Diagnose dan perencanaan keperawatan
1)      Kerusakan pertukara gas berhubungan dengan kekolapsan paru, pergeseran mediastenum .
2)      Resiko terjadinya infeksi berhungan dengan insersi WSD.
3)      Deficit polume cairan berhubungan dengan hilangnya cairan dalam waktu cepat
4)      Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak  nyamanan sekunder terhadap pemasangan WSD.
5)      Kekurangan pengetahuan berhubungan dengan keterbatsan informasi terhadap prosedur tindakan WSD.


No comments:

Post a Comment