ATRESIA BILIARIS
Tinjauan Tiori
- Pengertian
Atresia biliaris adalah kelainan konginetal yang
ditandai dengan obstruksi atau tidak adanya duktus atau saluran empedu.
- Patofisiologi
Atresia biliaris merupakan kelainan konginetal
yang tidak diketehui etiiologinya, saluran empedu mengalami fiibrosis dan
froses ini sering berjalan terus sejak bayi lahir sehingga prognosis umumnya
buruk.
Atresia biliaris terjadi akibat obstruksi kandung empedu ekstra atau
intrahepatik, ysng menyebabkan oenyimpangan draenase kandung empedu.
Akumulasi empedu di dalam hati pada akhirnya menyebabkan sirosis.
Sirosis hepatis karena bendungan empedu akan terjadi setelah bayi berumur
+_1,5 tahun.
Ada dua jenis atresia saluran empedu yaittu yang
ekstra dan intra hepatik. Atersia ekstra hepatik, gejalanya bergantung proses
berawalnya penyakit, apakah jenis embrional atau intranatal.
- Manifestasi klinis
Neonatus yang menderita obstruksi intra maupun
ekstra hepatik menunjukan ikterus, urin berwarna kuning gelap, tinja berwana
dempul dan hepatomegali.
Apabila penyakit berlanjut maka akan timbul sirosis hepatis dengan
hipertensi portal yang menyebabkan perdarahan varises esofagus dan kegagalan
fungsi hati. Bayi dapat meninggal karena
gagal hati, perdarahan varises, koagulopati maupuun infeksi skunder.
- Penatalaksanaan
Atresia bilier biasanya memerlukan pembedahan
ketika anak masih bayi, dengan menggunakan prosedur kasai, caranya ahli bedah
membuang duktus eksterna hepatik yang tidak berfungsi lagi dan menganastomosis
sebuah duktus pengganti(biasanya jejeunum). Prosedur ini tidak memiliki angaka
keberhasilan jangka panjang yang tinggi, akibatnya kerusakan hati cenderung
berlanjut. Suatu alternatif dari proseedur kasai yaitu dengan transpaltasui
hati, kadang-kadang berhasil dalam mengatasi atresia. Namun cara ini dapat
mengakibatkan beberapa komplikasi, termasuk hemoragi, penolakan organ juga
kematian.
ASUHAN KEPERAWATAN
A.PENGKAJIAN
a.Gastrointestinal
-feses berwarna tanahh liat
-distensi abdomen disertaai hepatomegali
-varises esofagus
-asites
-anoreksia
-status nutrisi buruk.
b.Respirasi
-kgawatan pernafasan
c.Neurologis
-ensepalopati
d.Genitourinarius
-urin berwarna gelap
e.Muskulosskeletal
-lateragi
-pelisutan otot(muscle wasting)
-gagal tumbuh
f.MTHT
-ikterik di sklera pada usia 2-3 minggu
g.Hemaatologis
-kecenderungan perdarahan
-hipertensi portal
h.Integumen
-ikterik
-kekeringan
-pruritus
-kerusakan kulit
-edema ferifer
B.DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. kekurangan volume cairan b/d absorbsi nutrien yang buruk
2. gangguan TumBang b/d penyakit kronik
3. Defisit pengetahuan b/d perawatan di rumah
C.INTERVENSI
No
|
Dx
|
Intervensi
|
Rasional
|
|
1
|
I
|
-Pantau asupan
dan haluaran cairan perjam
-Pantau BB bayi
dengan skala yang sama
-Pantau lingkar
abdoment bayi sesuai program
-Observasi
tanda-tanda dehidrasi
-Pantau pH
feses bayi dengan menggunakan strip
reagen
|
-Memungkinkan
mengevaluasi keseimbangan cairan dan kebutuhan intervensi lenih lanjut.
-Mengidentifikasikan
perubahan dalam keseimbangan cairan
-Mendeteksi
asites dan hepatomegali
-Mengidentifikasikan
intervensi segera untuk mengatasi kekurangan cairan
-pH feses
menentukan absorbsi lemak dan karbohidrat bayi
|
|
2
|
II
|
-Lakukan
program stimulasi motorik kasar
-Jelaskan
kepada orang tua mengenai keterlambatan perkembangan
|
-Membantu
pencapaian tahap-tahap penting pertumbuhan
-Orang tua bayi
yang mengalami penyakit kronik seringkali membutuhkan konsling khusus tenteng
perkembangan bayinya.
|
|
3
|
III
|
-Ajarkan kepada
orang tua cara penggunaan semua obat yang diprogramkan(dosis,potensial efek
samping)
-Ajarkan kepada
orang tua pentingnya memberikan stimulasi pendengaran, vidual dan taktil.
-Jelaskan
pentingnya memantau bayi untuk mendeteksi mual muantah, diare, dan frekwensi
jantung tidak teratur serta melaporkan temuan ini ke petugas kesehatan atau
doktr.
|
-orang tua
memerlukan informasi ini sehingga dapat memetuhi penetalaksanaan terapi dan
mengetahui efekk samping potensial, mendororng mereka mencari pertolongan
medis jika diperlukan.
-Stimulasi yang
demikian membantu bayi mencapai tahap-tahap penting perrkembangan
-Fenomena ini
merupakan tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dan dapat
menunjukan reaksi imun dan malfungsi hati.
|
|
No comments:
Post a Comment