ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN
PERSYARAFAN TUMOR OTAK ( S O P )
KONSEP PENYAKIT
Pengertian
Tumor otak adalah lesi oleh karena
ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang tumbuh di otak, meningen dan
tengkorak.
Etiologi
- Riwayat trauma kepala
- Faktor genetik
- Paparan bahan kimia yang bersifat carsinogenik
- Virus tertentu
Patofisiologi
Tumor otak terjadi karena adanya
proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal secara sangat cepat pada daerah
central nervous system (CNS). Sel ini akan terus berkembang mendesak jaringan
otak yang sehat di sekitarnya, mengakibatkan terjadi gangguan neurologis
(gangguan fokal akibat tumor dan peningkatan tekanan intrakranial).
Tumor otak menyebabkan
terjadi karena:
Oedema otak Peningkatan massa
Obstruksi cairan
otak cerebrospinal jadi meningkat
Perubahan suplai Hidrosefalus
Darah ke otak Kompensasi
- Vasokontriksi pemb.drh otak
- Mempercepat absorpsi
Cairan serebrospinalis meningkat
& menyebabkan :
Nekrosis jaringan
Kehilangan fungsi Gagal secara akut
Kejang Peningkatan TIK Nyeri
Perubahan perfusi jaringan otak
- Nyeri kepala
- Mual muntah proyektil Defisit knowledge
- Hipertensi
- Bradikardi
- Kesadaran menurun
Klasifikasi
Berdasarkan jenis tumor dapat dibagi
menjadi :
1. Jinak
- Acoustic neuroma
- Meningioma
- Pituitary adenoma
- Astrocytoma (grade I)
2. Malignant
- Astrocytoma (grade 2,3,4)
- Oligodendroglioma
- Apendymoma
3. Berdasarkan lokasi
- Tumor intradural
Ekstramedular
- Cleurofibroma
- Meningioma
Intramedular
- Apendymoma
- Astrocytoma
- Oligodendroglioma
- Hemangioblastoma
2. Tumor ekstradural
Merupakan metastase dari lesi
primer, biasanya pada payudara, prostal, tiroid, paru – paru, ginjal dan
lambung.
Manifestasi Klinis
1. Nyeri kepala
Nyeri bersifat dalam, terus –
menerus, tumpul dan kadang – kadang bersifat hebat sekali. Biasanya paling
hebat pada pagi hari dan diperberat saat beraktifitas, yang biasanya
menyebabkan peningkatan TIK yaitu batuk, membungkuk dan mengejan.
2.Nausea dan muntah
Akibat rangsangan pada medula
oblongata
3.Papiledema
Stasis vena menimbulkan pembengkakan
papila saraf optikus.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
- Identifikasi faktor resiko paparan dengan radiasi atau bahan – bahan kimia yang bersifat carcinogenik.
- Identifikasi tanda dan gejala yang dialami: sakit kepala, muntah dan penurunan penglihatan atau penglihatan double.
- Identifikasi adanya perubahan perilaku klien.
- Observasi adanya hemiparase atau hemiplegi.
- Perubahan pada sensasi: hyperesthesia, paresthesia.
- Observasi adanya perubahan sensori: asteregnosis (tidak mampu merasakan benda tajam), agnosia (tidak mampu mengenal objek pada umumnya), apraxia (tidak mampu menggunakan alat dengan baik), agraphia (tidak mampu menulis).
- Observasi tingkat kesadran dan tanda vital.
- Observasi keadaan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Psikososial: perubahan kepribadian dan perilaku, kesulitan mengambil keputusan, kecemasan dan ketakutan hospitalisasi, diagnostic test dan prosedur pembedahan, adanya perubahan peran.
- Laboratorium:
- Jika tidak ada kontraindikasi: lumbal puncti.
- Fungsi endokrin
11. Radiografi:
- CT scan.
- Electroencephalogram
- C – ray paru dan organ lain umtuk mencari adanya metastase.
Diagnosa Keperawatan
- Perubahan perfusi jaringan otak b/d kerusakan sirkulasi akibat penekanan oleh tumor.
- Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial.
- Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b/d ketidakmampuan mengenal informasi.
Rencana Intervensi
1. Perubahan perfusi jaringan otak
b/d kerusakan sirkulasi akibat penekanan oleh tumor.
Data penunjang : perubahan tingkat
kesadaran, kehilangan memori, perubahan respon sensorik/motorik, gelisah,
perubahan tanda vital.
Kriteria hasil : Tingkat kesadaran
stabil atau ada perbaikan, tidak adan tanda – tanda peningaktan TIK.
Intervensi
|
Rasional
|
|
|
2. Nyeri b/d peningkatan tekanan
intrakranial.
Data penunjang: klien mengatakan
nyeri, pucat pada wajah, gelisah, perilaku tidak terarah/hati – hati, insomnia,
perubahan pola tidur.
Kriteria hasil: Klien melaporkan
nyeri berkurang/terkontrol, klien menunjukkan perilaku
untuk mengurangi kekambuhan.
Intervensi
|
Rasional
|
|
|
3. Kurang pengetahuan mengenai
kondisi dan kebutuhan pengobatan b/d ketidakmampuan mengenal informasi.
Data penunjang: Klien dan keluarga meminta
informasi, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku yang tidak tepat.
Kriteria hasil: Klien/keluarga
mengungkapkan pemahaman tentang kondisi dan pengobatan, memulai perubahan
perilaku yang tepat.
Intervensi
|
Rasional
|
|
|
DAFTAR PUSTAKA :
Arthur C. Guyton and John E. Hall (
1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
Carolyn M. Hudak, Barbara M. Gallo
(1996), Keperawatan Kritis; Pedekatan Holistik Volume II, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Marylin E. Doengoes, Mary Frances
Moorhouse, Alice C. Geissler (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman
Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3, Peneribit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta
No comments:
Post a Comment